Sahabat blogger yang baik hatinya izinkan saya untuk berbagi cerita dan mendengarkan tanggapan anda tentang tulisan saya ini.
Sesuai dengan judulnya Manusia yang EGOIS dan Tuhannya yang baik hati, dalam agama di ajarkan untuk kita sebagai manusia jangan pernah mengeluh terhadap kehidupan kita, sebab kehidupan yang kita terima adalah cermin dari apa yang kita perbuat, oleh karena itu sahabat blogger yang sekarang masih suka mengeluh coba kita koreksi diri kita apa pantas kita untuk mengeluh? Apa kita sudah benar untuk mengeluh ? dan kenapa kita mengeluh ? Mengapa saya bilang demikian, menurut saya dan yang saya perhatikan orang-orang yang berada di sekitar saya manusia adalah mahluk Tuhan yang paling EGOIS, kenapa ? manusia hanya memikirkan kehidupannya di dunia saja mereka tidak memikirkan tentang surga dan neraka, bahkan mereka tidak memikirkan Tuhan yang selalu melihat mereka, mereka terus berbuat dosa tanpa sadarnya hal ini bisa dibilang EGOIS. Di balik keEGOISAN ini manusia masih saja mengeluh terhadap Tuhannya dan meminta pertolongan Tuhannya, dan tahu apa yang tearjadi ? ternyata Tuhannya masih mendengarkannya dan masih membantunya. Suatu hal yang tidak sebanding Manusia dengan ke EGOISannya berbuat dosa tanpa memikirkan Tuhannya sedangkan Tuhannya yang baik hati selalu membantunya.Mari kita biasakan diri untuk memikirkan sebelum kita bertindak tentang kepantasan. Bagaimana dengan anda ? apakah yang anda lakukan jika seseorang yang tidak pernah mendengarkan anda dan secara tiba-tiba dia meminta pertolongan anda, setelah anda tolong dia kembali tidak mendengarkan anda ?
Bagi para pembaca blog ini untuk memberi tanggapan atas pertanyaan yang saya beri bold dan italic di atas.
Untuk yang memberi tanggapan saya ucapkan banyak Terima kasih.
Setiawanfajar.blogspot.com
bagus tulisannya ...
ReplyDeletekalo menurut saya dan saya di posisi yang mas fajar maksud mungkin saya pasti tidak bisa.
hebat tulisan lo jar. meninjau, mempertanyakan, dan membuat renungan-renungan kecil bagi pembacanya. menurut gue, manusia sekarang, entah itu dari dulu atau baru-baru ini saja, memiliki sikap dan sifat yang cenderung egois. jamanlah yang memaksa kita berbuat egois. semua serba sulit sekarang. banyak manusia yang mengutamakan kepentingan sendiri dan kalangannya tanpa mementingkan kepentingan orang lain, atau bahkan memanfaatkan orang lain. kita yang merasa tidak egois seakan dipaksa untuk berbuat egois, atau kita dimanfaatkan oleh orang lain yang egois. ya, kita dipaksa untuk menjadi egois..
ReplyDeletemenanggapi pertanyaan lo. kalau gue mendapati orang seperti itu, ada ada lagi pertolongan untuk yang kedua , ketiga,keempat kali, dan seterusnya.
egois bukan? ya. dia lah, si egois, yang memaksa gue untuk berbuat egois juga :)
'kalau gue mendapati orang seperti itu, ada ada lagi pertolongan...' salah ketik ('engga ada lagi pertolongan...' maksudnya ) hehehe
ReplyDelete^^ tanggapan yang luar biasa two thumbs up buat lw tus ,
ReplyDeletekenapa Tuhan masih mau menolong kita ? dan kenapa kita tidak meniru sifat tuhan tersebut ?
ada tanggapan secara lisan yang langsung gw dengar dari seseorang katanya begini "karena kita bukan Tuhan" , suatu jawaban yang munurut gw sangat-sangat SALAH ! pola pikir kitalah yang membuat kita menjadi egois,dan engga mau mencontoh yang baik.